Thursday, October 29, 2020

KHUTBAH JUM'AT TEMA MAULID NABI

 3 PERISTIWA PENTING DI BULAN RABI'UL AWAL


الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه

اَللَّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِأَحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

 

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Taqwa yang membuat kita mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Taqwa yang membuat kita mencintai Rasulullah dan meneladaninya. Sebab melalui Rasulullah-lah kita tahu apa yang diperintahkan Allah dan apa yang dilarang-Nya.

Kita berada di bulan Rabiul Awal. Bulan Maulid. Bulan kelahiran Rasulullah Muhammad . Namun lebih dari itu, ada sejumlah peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini. Tiga di antara peristiwa terpenting pada bulan Rabiul Awal ini adalah kelahiran Rasulullah, hijrah ke Madinah dan wafatnya Rasulullah .

Rabiul Awal adalah bulan maulid. Bulan lahirnya Rasulullah menurut jumhur ulama. Tepatnya pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah sebagaimana disebutkan Ibnu Katsir Rahimahullah dalam Sirah Nabawiyah.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: “Nabi dilahirkan pada hari Senin, diangkat menjadi Nabi pada hari Senin, wafat pada hari Senin, keluar hijrah dari Makkah ke Madinah pada hari Senin, tiba di Madinah pada hari Senin dan mengangkat hajar aswad (untuk diletakkan di tempatnya) juga pada hari Senin.” (HR. Ahmad dan Thabrani dalam Al-Kabir)

Keajaiban saat kelahiran Rasulullah yang bersumber dari hadits shahih, kata Syaikh Mahmud Al Mishri adalah ibunda Nabi melihat cahaya keluar darinya dan menyinari istana-istana Romawi di negeri Syam saat Rasulullah dilahirkan.

Rasulullah bersabda: “Aku adalah do’a ayahku Nabi Ibrahim, kabar gembira Nabi Isa dan ibuku melihat cahaya keluar darinya menerangi istana-istana di Syam” (HR. Ahmad dan Hakim)

Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan terkait hadits ini, “Keluarnya cahaya saat lahirnya Rasulullah adalah sebuah indikasi atas apa yang akan datang bersamanya. Yakni cahaya yang dijadikan petunjuk oleh penduduk bumi dan hilangnya syirik dari muka bumi.”

Dan benar. Hanya dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari setelah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diutus menjadi Rasul, cahaya tauhid tersebar ke seluruh jazirah Arab. Dan hari ini, kita mendapati lebih dari 1,7 miliar penduduk dunia adalah muslim.

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Bulan Rabiul Awal juga merupakan bulan hijrahnya Rasulullah ke Madinah. Di saat semua sahabat telah berhijrah ke Madinah, hanya tinggal Rasulullah dan Abu Bakar yang belum berangkat. Beliau menunggu perintah Allah, kapan waktu yang tepat untuk berangkat.

Setelah turun perintah Allah, Rasulullah dan Abu Bakar pun berangkat ke Madinah, setelah malamnya Ali bin Abu Thalib menggantikan beliau di tempat tidur untuk mengecoh kafir Quraisy yang akan membunuhnya.

Rasulullah dan Abu Bakar pergi ke Madinah dengan mengambil rute yang tidak biasanya. Mereka berdua bersembunyi di Gua Tsur terlebih dahulu untuk menghindari pengejaran oleh kaum kafir Quraisy.

Ibnu Katsir rahimahullah menerangkan bahwa Rasulullah tiba di Madinah tepat pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal.

 

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Bulan Rabiul Awal juga merupakan bulan wafatnya Rasulullah . Pof Dr Ali Muhammad Ash Shalabi di dalam bukunya Sirah Nabawiyah menjelaskan bahwa beliau wafat pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 hijriyah dalam usia 63 tahun.

Kaum muslimin sangat sedih di hari itu hingga Anas radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Saat Rasulullah tiba di Madinah, itulah hari yang menyinari segala sesuatu. Saat beliau wafat, itulah hari yang membuat segalanya gelap.”

Menjelang beliau wafat, yang paling beliau pikirkan adalah umatnya. Maka beliau pun mengucapkan “ummati.. ummati…” Beliau sangat mengkhawatirkan umatnya. Umat yang selama ini dibela dan diperjuangkan. Umat yang selama ini senantiasa dibinanya. Umat yang selama ini dikasihinya.

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Kelahiran Rasulullah adalah rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebelum diangkat menjadi Rasul, beliau sudah memikirkan tentang umat manusia. Mengapa mereka tersesat, mengapa mereka saling menindas. Dan mengapa tatanan kehidupan masyarakat demikian jahiliyah.

Dan setelah beliau diangkat menjadi Rasul, sejak saat itu beliau senantiasa berjuang untuk menyelamatkan umatnya dari kejahiliyahan dan kesesatan yang bisa menjebloskan mereka masuk neraka.

Allah menggambarkan kecintaan dan kasih Rasulullah kepada umat dalam firman-Nya:

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

 “Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin” (QS. At Taubah: 128)

Begitu berat terasa oleh beliau penderitaan umat sehingga beliau bersedia menebus dan meringankan penderitaan itu. Misalnya sakaratul maut yang demikian berat. Saat menjelang wafat, putri beliau Fatimah radhiyallahu ‘anha bertanya, “apakah sakaratul maut sakit ya Rasulullah.” Rasulullah justru meminta kepada Allah agar sakitnya sakaratul maut umat ditanggung beliau.

Andaikan beliau tidak menanggung sebagian sakaratul maut umatnya, tentu sakaratul maut yang dirasakan umat ini sangat berat. Berlipat-lipat dari sakitnya sakaratul maut sekarang. Namun, demi meringankan penderitaan umatnya, Rasulullah menanggung itu semua.

Beliau sangat menginginkan keimanan dan keselamatan umat. Maka beliau siang malam berdakwah. Siang malam berdoa. Bahkan, ketika disakiti oleh kaumnya, hal itu tidak menghentikan dakwah beliau.

 

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Rasulullah sangat penyayang kepada orang-orang mukmin. Karenanya beliau menyimpan doa pamungkas sebagai syafaat di akhirat kelak. Ketika orang-orang kepanasan, kehausan dan ketakutan di padang mahsyar, Rasulullah akan memanggil umatnya untuk diberi minum di telaga kautsar beliau. Orang yang telah minum dari telaga itu takkan kehausan lagi selama-lamanya.

Dan di saat semua manusia bingung berharap pertolongan, mereka mendatangi sejumlah Nabi mulai Adam, Musa, hingga Isa, semuanya tak ada yang bisa memberikan syafaat. Akhirnya mereka semua datang kepada Nabi Muhammad dan beliau pun memberikan syafaat kepada umatnya.

 

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Jika demikian besar cinta Rasulullah kepada kita, bagaimana cinta kita kepada beliau? Di bulan Rabiul Awal ini, marilah kita merenung dan bermuhasabah.

Sudahkah kita memperbanyak sholawat kepada beliau? Sebab diantara tanda cinta adalah banyak menyebut nama kekasihnya. Dan sebaik-baik menyebut nama Rasulullah adalah dengan bershalawat kepada beliau. Satu shalawat akan diganjar dengan sepuluh kebaikan, dihapuskan sepuluh dosa dan diangkat sepuluh derajat. Siapa yang paling banyak shalawatnya, dialah yang paling berhak mendapat syafaat Rasulullah di akhirat kelak.

 

أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً

 “Orang yang paling berhak mendapatkan syafa’atku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku” (HR. Tirmidzi)

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu bershalawat dan menjalankan sunnah Rasulullah sebagai bukti cinta kita. Dan kita semua akan mendapatkan cinta dan syafaat dari beliau Rasulullah Muhammad ﷺ, amiin ya Rabbal ‘alamin.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنَا وَاِيَّاكُمْ بِالْاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ فَاسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Demikian... semoga bermanfaat.

Jika ada yang membutuhkan filenya, silahkan ikuti tautan berikut khutbah

Khutbah Jum'at Singkat Bahasa Sunda Tema Maulid Nabi

 TILU KAJADIAN PENTING DI BULAN ROBI'UL AWAL

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه

اَللَّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِأَحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Saba’da manjantkeun puji syukur ka Allah Robbul Ghofur, shalawat sarta salam ka jungjunan agung, te hilap khatib umajak hayu urang sami-sami istiqomah dina ningkatkeun kaimanan sareng kataqwaan urang ka Allah , taqwa anu ngajadikeun urang cinta ka Rasulullah. Sabab ngalangkungan mantena urang apal naon hal anu diparentahkeun ku Allah jeung nu dicegah-Na.

Ayena urang aya dina bulan Robi’ul Awal, bulan Maulid. Bulan dilahirkeunana Rasulullah Muhammad . Nanging langkung ti eta, aya sababaraha peristiwa penting anu terjadi dina bulan ieu. Tilu diantawisna nyaeta dina bulan Robiul Awal ieu dilahirkeunana Rasulullah, hijrahna ka Madinah sarta wafatna Rasulullah .

Robiul Awal ilaharna disebut bulan maulid. lantaran lahirna Rasulullah numutkeun jumhur ulama tepatna dina dinten Senen kaping 12 Robi’ul Awal taun Gajah sakumaha disebutkeun ku Ibnu Katsir Rahimahullah dina Sirah Nabawiyah.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu ngariwayatkeun yen: “Nabi dilahirkeun dina dinten Senen, diangkat janten Nabi dina dinten Senen, wafatna dinten Senen, kaluar hijrah ti Makkah ke Madinah dina dinten Senen, sumping di Madinah dina dinten Senen jeung ngangkat hajar aswad (pikeun disimpen dina tempatna) oge dina dinten Senen.” (HR. Ahmad sareng Thabrani dina Al-Kabir)

Kaajaiban saat kalahiran Rasulullah anu sumberna tina hadits shahih, saur Syaikh Mahmud Al Mishri yen ibunda nabi ninggal cahaya kaluar tur nyaangan istana-istana Romawi di negeri Syam mangsa Rasulullah dilahirkeun.

Rasulullah ngadawuh: “Kami mangrupa do’a bapa kami Nabi Ibrahim, kabar gumbira Nabi Isa jeung indung kami ninggal cahaya kaluar nyaangan istana-istana di Syam” (HR. Ahmad jeung Hakim)

Ibnu Rajab rahimahullah ngadugieun perkara hadits ieu, “Kaluarna cahaya mangsa lahirna Rasulullah mangrupa hiji ciri tina naon nu bakal datang. Yakni cahaya anu ngajadikeun pituduh ku penduduk bumi jeung leungitna syirik ti muka bumi.”

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Bulan Robiul Awal oge mangrupi bulan hijrahna Rosulullah ka Madinah. Saba’da turun perintah Allah, Rosulullah sareng para sahabat angkat hijrah ka Madinah,

Ibnu Katsir rohimahullah ngajelaskeun yen Rosulullah sumping di Madinah tepat dina dinten Senen kaping 12 Robiul Awal.

 

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Bulan Robiul Awal oge mangrupa bulan wafatna Rasulullah . Pof. Dr. Ali Muhammad Ash Shalabi dina bukuna Sirah Nabawiyah ngajelaskeun yen Rasulullah wafat dina dinten Senen ping 12 Robiul Awal taun 11 Hijriyah dina yuswa 63 tahun.

Nalika anjeuna bade pupus, anu paling diemutan ku anjeuna nyaeta ummatna. Maka anu kaluar tina lisan anjeuna nyaeta “ummati.. ummati… ummati..” Mantena melang ka umatna. Umat anu salami ieu dibela jeung diperjuangkeun. Umat anu salami ieu dibina. Umat anu salami ieu dipikanyaah.

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Rasulullah nyaaheun pisan ka jalma-jalma mukmin. Makana mantena nyimpan do’a pamungkas anu mangrupa syafaat engke jaga di akhirat. Nalika jalma-jalma kapanasan, kahausan jeung kasieun di padang mahsyar, Rasulullah bakal manggil umatna pikeun dipaparin ngaleueut di telaga kautsar. Maka jalma-jalma anu tos ngaleueut cai ti telaga eta moal hanaang salalamina. Jeung nalika jalma-jalma singkuriling milari syafaat ka para nabi, maka mung mantena wungkul nu maparin syafaat ka ummatna.

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Mun ninggal kana ageungna rasa cinta Rasulullah ka urang salaku ummatna, ayena sakumaha rasa cinta urang ka anjeuna? Kukituna di bulan Robiul Awal ini, hayu urang seueurkeun tafakur jeung muhasabah.

Tos sabaraha seueur urang ngaoskeun sholawat ka anjeuna? Sabab salah sahiji ciri cinta nyaeta seueur nyebut name kakasihna, Jeung pangalus-alusna nyebut nami Rasulullah ku maos shalawat ka mantena.

Hiji shalawat bakal diganjar ku sapuluh kahadean, dihapus sepuluh dosa jeung diangkat sepuluh derajat. Sing saha jalma anu loba shalawatna, maka anjeuna jadi jalma nu paling seueur kenging syafaat Rasulullah di akhirat jaga. Sakumaha duhannana:

أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً

 “Jalma anu paling berhak kenging syafa’at kami di poe kiamat nyaeta jalama anu paling seueur sholawat ka kami” (HR. Tirmidzi)

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Mudah-mudahan urang sadayana kalebet jalmi-jalmi anu istiqamah nyeueurkeun shalawat sarta ngajalankeun Sunnah Rasulullah ﷺ anu mangrupi hiji bukti cinta urang ka mantena. Jeung urang sadayana kenging cinta tur syafaat jaga di yaumil akhir. amiin ya Rabbal ‘alamin.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنَا وَاِيَّاكُمْ بِالْاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ فَاسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Bagi yang membutuhkan filenya, silahkan ikuti tautan berikut => download

Semoga bermanfaat


VHD FRESH TERBARU VERSI 14.22.7.0 PELAKSANAAN GLADI DAN ANBK UTAMA 2022

 Asesmen Nasional atau biasa disingkat AN adalah evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk pemetaan mutu sistem pendidikan pada tingkat ...