Friday, August 12, 2022

VHD FRESH TERBARU VERSI 14.22.7.0 PELAKSANAAN GLADI DAN ANBK UTAMA 2022

 Asesmen Nasional atau biasa disingkat AN adalah evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk pemetaan mutu sistem pendidikan pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dengan menggunakan instrumen asesmen kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar. 

Dalam pelaksanaannya AN hanya dapat dilaksanakan dengan menggunakan system tes berbasis komputer. Sedangkan moda tes yang dapat dipilih adalah moda tes komputer daring (online) dan semi daring (semi online). Mekanisme dan prosedur pelaksanaan AN mengacu kepada Prosedur Operasional Standar (POS) AN yang ditetapkan oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan. 

Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 17 tahun 2021 tentang Asesmen Nasional ditempatkan pada Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 832.

Selanjutnya hal-hal yang bersifat teknis pelaksanaan di lapangan dijabarkan secara lebih rinci dalam Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan AN. Tujuan diterbitkannya Juknis Pelaksanaan AN ini adalah untuk memberikan panduan teknis kepada pelaksana AN di tingkat pusat, daerah, dan satuan pendidikan dalam melaksanakan AN yang sesuai dengan POS AN. Tidak semua bagian dari POS AN dicantumkan dalam Juknis ini tetapi hal-hal teknis yang dianggap penting dan belum tercantum di dalam POS AN yang diperjelas melalui Juknis ini. Diharapkan dengan adanya Juknis Pelaksanaan AN ini semua pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan AN dapat melaksanakan AN dengan baik sehingga menghasilkan informasi asesmen yang bermanfaat bagi perbaikan dan kemajuan proses pembelajaran. 

Menurut info dari laman web https://anbk.kemdikbud.go.id/ yang diposting tangga 12 Agustus 2022 adalah sebagai berikut :

Untuk persiapan Gladi Bersih jenjang SMA/SMK/SMALB/Paket C sederajat, berikut langkah-langkah yang harus segera dilakukan:

  1. Memperbaharui data infrastruktur, proktor utama dan teknisi
  2. Memilih status dan moda pelaksanaan
  3. Mengisi rincian komputer proktor, klien, dan ruang untuk mendapatkan ID Proktor
  4. Mengatur peserta ke ID proktor/ruang, gelombang dan sesi

 

Tanggal-tanggal penting Gladi Bersih ANBK

NoTanggalKegiatan
GLADI BERSIH
1.Maks 17 AgustusPemutakhiran Data (Status/Moda dan Gelombang/Sesi)
2.20-21 AgustusSinkronisasi Gladi Bersih
3.22-25 AgustusPelaksanaan Gladi Bersih


Catatan:

  • Gladi bersih menggunakan data sebenarnya
  • Pengaturan gelombang dan sesi pada gladi bersih TIDAK DAPAT DIEDIT dan akan menjadi acuan dalam pelaksanaan AN Utama.
  • Gladi bersih diikuti oleh proktor, teknisi dan siswa
  • VHD ANBK 2022_FRESH Versi 14.0.0.1 sudah tidak digunakan dan diganti dengan new_VHD ANBK 2022-07_FRESH Versi 14.22.7.0
  • Selanjutnya semua rangkaian AN 2022 Moda Semi Daring pada semua jenjang menggunakan new_VHD ANBK 2022-07_FRESH Versi 14.22.7.0

Bagi bapak/ibu proktor berikut admin sediakan link download VHD ANBK 2022 FRESH Versi 14.22.2.0 admin bagi dalam beberapa part, dikhawatirkan terkendala jaringan di tempat bapak/ibu proktor berada dan karena banyak link penyimpanan yang sudah melampaui batas download.

Silahkan unduh melalui tautan berikut 

Download NEW_VHD ANBK 2022-07_FRESH Versi 14.22.7.0


Semoga sukses




Monday, August 1, 2022

Download VHD ANBK 2022

 Asesmen Nasional atau biasa disingkat AN adalah evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk pemetaan mutu sistem pendidikan pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dengan menggunakan instrumen asesmen kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar. 

Dalam pelaksanaannya AN hanya dapat dilaksanakan dengan menggunakan system tes berbasis komputer. Sedangkan moda tes yang dapat dipilih adalah moda tes komputer daring (online) dan semi daring (semi online). Mekanisme dan prosedur pelaksanaan AN mengacu kepada Prosedur Operasional Standar (POS) AN yang ditetapkan oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan. 

Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 17 tahun 2021 tentang Asesmen Nasional ditempatkan pada Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 832.

Selanjutnya hal-hal yang bersifat teknis pelaksanaan di lapangan dijabarkan secara lebih rinci dalam Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan AN. Tujuan diterbitkannya Juknis Pelaksanaan AN ini adalah untuk memberikan panduan teknis kepada pelaksana AN di tingkat pusat, daerah, dan satuan pendidikan dalam melaksanakan AN yang sesuai dengan POS AN. Tidak semua bagian dari POS AN dicantumkan dalam Juknis ini tetapi hal-hal teknis yang dianggap penting dan belum tercantum di dalam POS AN yang diperjelas melalui Juknis ini. Diharapkan dengan adanya Juknis Pelaksanaan AN ini semua pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan AN dapat melaksanakan AN dengan baik sehingga menghasilkan informasi asesmen yang bermanfaat bagi perbaikan dan kemajuan proses pembelajaran. 

Bagi bapak/ibu proktor berikut admin sediakan link download VHD ANBK 2022 FRESH  karena banyak link-link yang sudah melampaui batas download. 

VHD ANBK 2022 FRESH Part 1 -Part 20 

VHD ANBK 2022 FRESH Part  21 - Part 30 

Selanjutnya agar sekalian mengunduh untuk kelengkapan pelaksanaan seperti:

Exam Browser ANBK 2022 

Exam Browser Admin 

Exam Browser Client 32 Bit 

Exam Browser Client 64 Bit

Bisa diunduh disini

Semoga bisa membantu dan bermanfaat.

Friday, July 29, 2022

Ekuivalensi Tugas Tambahan Guru Madrasah di Simpatika 2022

Juknis TPG Tahun 2019 telah mengalami Revisi atau Perbaikan dalam beberapa poin, termasuk dalam Ekuivalensi Tugas Tambahan Guru di Simpatika.
Ekuivalensi tugas tambahan guru madrasah di simpatika merupakan penyesuaian pemberian JTM kepada guru yang memiliki tugas tambahan selain melaksanakan pembelajaran dikelas dan tercatat dilaman simpatika kemenag.
Sehingga dapat dipahami bahwa ekuivalensi tugas tambahan di Simpatika Kemenag merupakan penambahan JTM kepada guru atas tugas tambahan yang dibebankan kepadanya oleh kepala madrasah selain mengajar dikelas yang nantinya JTM tersebut direkapitulasi dengan beban utama guru yakni mengajar sehingga dapat menjadi tambahan JTM sebagai persyaratan pencairan tunjangan insentif maupun tunjangan profesi guru (TPG).
Dikutip dari laman resmi Simpatika portal, bahwa Simpatika terbaru 2022, ada Ekuivalensi tugas tambahan guru madrasah berikut ini mengacu pada perubahan/revisi Juknis Tunjangan Profesi Guru Madrasah Tahun 2022 untuk pemenuhan beban tugas guru madrasah sebagai acuan penghitungan ekuivalensi Jumlah Tatap Muka guru yang memiliki tugas tambahan di madrasah.
Sehingga diharapkan para Guru penerima tunjangan profesi guru (TPG), kepala madrasah, dan operator lembaga dapat memahami isi revisi/perubahan juknis TPG Madrasah tersebut untuk menghindari kesalahan input data pada layanan Simpatika Kemenag yang nantinya berdampak pada kelayakan guru penerima TPG Madrasah agar memenuhi persyaratan untuk dibayarkan.
Untuk Mengetahui Ekuivalensi Tugas Tambahan Guru di Simpatika Terbaru 2022, sebagai berikut:
- Kepala Madrasah: 24 JTM
- Wakil Kepala Madrasah (MTs dan MA) dan Koordinator bidang (MI): 12 JTM
- Kepala Perpustakaan dan Kepala Laboratorium/Bengkel/Produksi: 12 JTM
- Kepala Program Keahlian (Prodi) pada - Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK): 12 JTM
- Pembimbing khusus pada program inklusi: 12 JTM
- Pembina Asrama: 12 JTM
- Koordinator PKB/PKG: 6 JTM
- Wali Kelas: 6 JTM
- Pembina Pramuka atau pembina UKS: 2 JTM
- Pembina OSIS: 6 JTM Pengurus
 Organisasi/Asosiasi Guru; 
- Tingkat kota/kab setara 1 JTM, 
- Tingkat propinsi setara 2 JTM dan 
- Tingkat nasional setara 3 JTM,
- Ketua LSP-P1 : 1 JTM
- Penilai Kinerja Guru:  2 JTM
Melalui Layanan SIM PTK Online ini, Kemenag mengembangkan beragam program kerja untuk kepentingan PTK Kemenag, meliputi: Digitalisasi Portofolio PTK, Bantuan/Beasiswa PTK, Tunjangan PTK, Diklat PTK, Sertifikasi PTK, Pemetaan Mutu PTK, dan beragam program lainnya.
Proses transaksi data pada Layanan SIM PTK Online Kemenag akan melibatkan secara berjenjang dari individu PTK, Pimpinan Madrasah/Sekolah, Kantor Kemenag Kab/Kota, Kantor Wilayah Kemenag Provinsi, hingga Unit-Unit Kerja Kemenag Pusat dengan terpadu.
Sumber: KMA Nomor 890 Tahun 2019
File bisa diunduh disini
Demikian admin sampaikan, semoga bermanfaat.

Monday, February 22, 2021

SUNGKEMAN PERNIKAHAN ADAT SUNDA


    
Dalam setiap perhelatan acara pernikahan tentunya akan ada banyak acara yang dilangsungkan, mulai dari acara penyambutan sampai kepada acara sawer panganten! Nah, biasanya dalam sebuah acara pernikahan di daerah pasundan, terdapat acara yang paling sakral selain akad (Ijab Qabul). Pada kesempatan ini kami akan memberikan sedikit referensi narasi sungkeman, yang mudah-mudahan dapat menjadi bahan bagi anda yang membutuhkan. Namun jika masih ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan narasi ini, kritik dan saran sangat kami tunggu, demi perbaikan dan potingan berikutnya.

Berikut narasi lengkap sungkeman dalam acara upacara adat dari Pernikahan Adat Sunda. Semoga bermanfaat!


NARASI SUNGKEMAN

Ka dulur-dulur anu sami rawuh, baraya anu sami lenggah, sim kuring sateuacan ngiring jabung kumalaku, lumampah cumarita seja wakca balaka, wiréh sim kuring sanés pujangga anu ahli ngaréka basa, sanés sastrawan anu ahli dina ngaraéh caritaan. Kumargi kitu paralun maklum anu kasuhun, hampura anu diteda, boh bilih dina ngadadar ieu acara kirang nyorang kana kakedahannana. Ka para ahli ngukir sya’ir, pujangga ahli sastra mugia ulah haru ulah ganggu, sawios sim kuring neda widi paralun maklum sakedapan hoyong dikoréksi, diropéa, ogé dioméan manawi tiasa nyampurnakeun kana curat-corét sim kuring.

Bubuka

Bismillahirrohmanirrohim.

Kalayan nyebat Asma Pangéran, Dzat anu Maha Welas tur Maha AsihSeja kaula ngawitan mituturan sapasang manusa anu kiwari parantos ngahiji kalayan widi Gusti Nu Maha Suci ngalangkungan jalan jatukrami.

Dina ngawitan ngambah ngabaladah sagaraning kahirupan, teu pisan-pisan urang samudayana anu sami kersa sumping, kalayan ridlo lillahi ta’ala ngagebregkeun jiad pangdu’a ka dua mempelai. Ngalangkungan du’ana Rasululloh SAW. Mangga urang ‘aos sasarengan :

 Bismillahirrohmanirrohim….

Baarokallohu laka wabaroka ‘alaika wa jama’a bainakuma fi khoiir

(Mugia kabarokahan sareng kasinugrahaan Alloh tumetep euntreup, nyanding mipir ngabanding, lamokot geugeut ka hidep duaan, sareng pamudah-mudahan hidep duaan dikumpulkeunana ku Alloh téh sinanding jeung kasaéan, amin).

 

وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٖ وَفِصَٰلُهُۥ فِي عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيۡكَ إِلَيَّ ٱلۡمَصِيرُ

 

 “Jeung Kami geus marentahkeun ka manusa (pikeun ngabakti) ka indung bapana; indungna geus ngakandung manéhna dina kaayaan lemah anu kalangkung-langkung lemahna, jeung indungna ngasuh manéhna salila dua taun. Kudu syukuran ka Kami jeung ka indung bapa anjeun, ngan ka Kami wungkul anjeun bakal mulang. (QS. Luqman : 14)

Mangga ka pasangan panganten, geura lumampah nyaketan kana pangkonan ibu rama

 

Kasép, Geulis

Heup eureunkeun lengkah anjeun duaan dipayuneun ibu rama. Teuteup kalawan geugeut pameunteu marantenna. Sawang ku hidep duaan ka alam ka tukang anu jauh narawangan. Pék patepungkeun paneuteup ajeun jeung paneutep indung bapa. Bayangkeun ku hidep yén dina satétés getih anu ngaléméréh, sahégak nafas anu ngadami dina angen. Pék rarasakeun ku hidep ratugna jajantung, rénghap ranjugna rarasaan. Tamperkeun dina sirah, seuseup ngaliwatan napas lalaunan singreup alon-alon, kalayan rarasakeun yén hidep téh keur nyeuseup kanyaah jeung kahémanna indung bapa.

Prak, mangga ujang-nyai. Kasép – Geulis, Neng ….. Cep….. geura nyaluuh kana lahunan nu jadi indung.

Saméméh hidep duaan barang pénta kanu jadi indung, pék haturananan heula tawis rasa tumarima ngalangkungan basa ka anjeuna. Kalayan dimimitian ku keretegna manah. Uningakeun kanu janten ibu, kieu unina : “Ema, dina danget ieu kalayan syaré’atna disakséni ku kadang wargi anu hadir di dieu, hakékatna disakséni ku Alloh SWT, langkung tipayun abdi seja ngahaturkeun rebu nuhun laksa ketik kabingahan kana kasaéan anu parantos dipaparinkeun ka abdi. Abdi jelas kahutangan ku Ema, ti kawit abdi di kandung anu ilaharna salami salapan sasih, tangtos kapayahan anu langkung-langkung. Siang kalayan wengi Ema teu weléh sumujud ka Rabbul ‘Izzati, tumamprak ka Gusti Alloh neneda palay dipaparin putra-putri anu sampurna salamet, waluya sapuratina.

Kasawang ku abdi kasusah Ema, nalika bureuyeungan, seunggah gulang gasahan. Patuangan nyelekit beuki narikan. Celekit dina parindikan, jeletot dina bobokong, reyang-reying teu betah cicing. Harita basa tengah peuting Ema humarurung nyalira. Sakawitna moal ngageumpeurkeun balaréa. Sugan jeung sugan kanyeri dina patuangan bakal ngurangan. Nanging sanés ngurangan nyeri anu aya, malihan tambih-tambih nyeri. Harita, Ema ngajerit maratan langit ngocéak maratan jagat. Ménta tulung, ménta nyalindung.

Ema parantos béak déngkak nahan kanyeri jeung kapeurih. Luut léét kesang badag, késang leutik burayoan maseuhan sakujur salira. Nguyang darah, mandi getih, sakapeung dibarung ku kasusah, sakapeung haté tugenah. Harita Ema parantos ngaboreuhkeun jiwa raga, nyawa pingaraneunana. Anu namina ngajuru, luyu sareng istilahna. Hartina nyawa Ema téh aya dina sajuruna deui.

Ema….. Dina waktu Ema ngalahirkeun abdi, Ema bajuang dina tungtung hirup. Tanaga Ema, engapan Ema, kesang Ema, cai soca Ema, getih Ema nyurugcug maseuhan bumi pikeun mélaan anu jadi anak.

Nalika gubrag si jabang bayi gumelar ka alam dunya, denghékna sora orok ceurik sataker kebek, ceurik munggaran anu minuhan wewengkon alam. Nya harita pisan basa ninggang kana wanci subuh abdi lahir ka alam dunya. Ti harita Ema teu bisa kulem anu tibra, teu bisa léha-léha. Ngupahan tur ngabélaan nu jadi anak. Budak gering milu gering, budak rungsing henteu pusing. Ema milampah sadaya kabutuh nu jadi anak dumasar kana kaikhlasan jeung ngagedurna rasa kanyaah anu taya wates wangenna.

Ema…., mugia dina danget ieu, wanci kiwari abdi ngésto tina lelembutan abdi anu pangjero-jerona, tina mamaras manah anu sadasar-dasarna abdi neda hampura tina samudaya dosa perdosa. Tinangtos dosa abdi anu janten putra moal kaétang seueurna. Abdi yakin sanajan sakumaha benduna, Ema lautan hampura jembar manah tiasa ngahapunten ka jisim abdi.

 Narasi Indung

Deudeuh teuing kasép, geulis anak Ema saleresna kasedih Ema dina danget ieu lain kusabab kapusingna indung kanu jadi anak. Keun sagala kasalahan anu geus dipilampah kuhidep dina waktu anu ka tukang ku Ema dihampura. Naning anu ngalantarankeun Ema sedih danget ieu téh nyaéta kabeurat haté indung kanu jadi anak. Asa kamari hidep ku Ema disééh, diakod-akod waktu orok, diméménan waktu budak. Harita basa hidep gégag-gégag diajar leumpang, bari sakapeung titotorojol ti kajauhan hidep tékah-tékah bari tuluy ngagabrug kana lahunan Ema. Bungah amar wata suta haté anu jadi indung, nalika nu jadi anak tumuwuh mekar kalayan sampurna.

Kiwari, ti harita mangsa ngaliwat bari teu karasa. Geuning si kasép anu dihancleung-hacleung ku Ema, si Geulis anu ditimbang-timbang ku Ema teu sangka geuning geus sawawa, dewasa, manjing milampah rumah tangga. Nyukcruk galur sunnah Rasul, mapay lacak papagon agama. Samémangna parantos titis tulis ti ajalina, gurat qodar Nu Maha Kawasa. Hidep kiwari seja ngamimitian ngabaladah sagara rumah tangga. Geura bral miang, bébér layar tarik jangkar ku Ema didu’akeun mugia sing tinemu jeung kabagjaan dunya katut ahérat.

Mangga kasép, geulis geura ingkah tina lahunan Ema ngalih kana panggonan apa

Prak tumamprak, rep sidakep, sir budi cita rasa. Sagulung-sagalang sukma nu paanggang kiwari ngahiji dina seuseukeut kaasih kolot kanu jadi anak. Ujang, nyai – kasép, geulis. Sok puseurkeun panyawang hidep kana kanyaah nu jadi bapa.

 Narasi anak

Apa…., rumaos abdi mindeng musingkeun ka Apa. Dina danget kiwari clik putih jatining bersih, clak hérang jatining padang, ti luhur sausap rambut ti handap sausap dampal, getih satétés ambekan sadami, kiwari abdi neda jembar hampura tinu jadi bapa.

 Narasi bapa

Beu kasép, geulis. Malati lingsir na ati, angsana ligar ku mangsa. Hamo lingsir dina wanci, moal ligar dina mangsa. Kiwari wanci tur mangsana Apa dumareuda wakca balaka ka hidep duaan. Sabenerna, gunung karahayuan, pasir kaasih, sagala kanyaah Apa kahidep téh mémang langka kakedal ku lisan, jarang karaba ku carita. Naning sanajan kitu, ngahunyudna kanyaah Apa ka hidep téh tinangtos langkung-langkung kanyaah. Sabab, sagala rupa anu diusahakeun ku Apa bélaan ngadua-duakeun huap, ti sruk-sruk tidungdung bélaan poho ka temah wadi, teu aya lian nyaéta mélaan nu jadi anak. Melak kai, ngingu sapi tur sagala cacawisan hirup taya lian nyaéta ngakirangan nu jadi anak.

Anaking…. Dina salila ngipayahan, nyumponan kabutuh hirup nu jadi anak. Sakapeung mah Apa téh mindeng baringung, ditambah bangluh kasusah nalika teu bisa nyumponan kahayang nu jadi anak. Apa rajeun ngalamun, mikiran tur narékahan kumaha carana sangkan kahayang nu jadi anak bisa kacumponan sapuratina.

Keun cuang teundeun kakeuheul anu geus harareubeul, cag cuang tunda kangéwa anu geus tiheula. Cuang ganti ku budi anu sajati, ku wajah anu marahmay. Sok ku Apa kiwari hidep dihampura, sagala rereged, kaijid, kangéwa, tur kageuleuh, kiwari balungbang timur, caang bulan opat welas, jalan gedé sasapuan.

Cag, anaking geura tandang miang makalangan, geura milampah babarengan kalayan diwuwuh ku du’a nu janten sepuh. Dijiad ku panghiap nu jadi bapa. Montong melang, tong salempang léngkahkeun sampéan bari ngucapkeun niat seja milampah tugasna Pangéran…

Tuh geuning, sagara tanpa tutugan. Sagara tanpa basisir geus ngagupayan ménta dikojayan. Bral geura undur tina pangkonan, geura hontal kasinugrahan. Hayu urang hirup babarengan, Apa geus nyiapkeun kandaraan juang pikeun ngajugjug lembur pangharepan.

Sok didu’akeun ku Apa lahir katut batin, mugia hidep duaan tinemu jeung kabagjaan

 

Sumangga kasep, geulis ayena gera sungkem ka Ibu Mertua.

Ema…. Ieu abdi putra mantu ema… nyanggakeun sungkem pangbakti ka salira nu miheman, Mageuhan tali kasono. Pidu’a anu kasuhun, widi ema kalih apa. Abdi tiasa laksana, enggoning ngalakirabi.

Anaking ku ema hamo disaha-saha, hamo di naha-naha, anak ema asal hiji jadi dua, poe ieu ema munajat ka Allah Subhanawataala tumamprak ku dua dampal leungeun, nampa kadatangan hidep, hidep anu dipikameumeut tur dipikanyaah Anu moal daek laos, moal arek luntur ku waktu.

Anaking jimat awaking, ema bagja liwat saking. Hidep baris ngaping ngajaring, rumawat ka anak ema. Masing teteg, masing panceg, ulah ham ham. Du’a ema nyarengan lumampahna hidep.

 

Tos ujang… nyai… ayena gera ngalih sungkem ka bapa mertua.

Apa…. Ieu abdi … putra mantu … Ieu aya kajabi sabada abdi rengse akad pertikahan seja sujud mundut do’a, kalayan rido ti salira.

Apa anu mikaasih ka jisim abdi, abdi neda pidu’ana, seja miheman ka tuang putra. Sapapait samamanis, sasarengan silih uyunan, ngahontal rido pangeran.

Bral anaking, mudah-mudahan jodo hidep duaan aya dina ridona Gusti. Apa ngajurung du’a, Ya Allah pangeran abdi sadya mugia pun anak aya dina ayem tentrem, repeh rapih, cageur bageur lahir bathin. Sareundeuk saigel, sabobot sapakayonan… Aya dina panangtayungan anjeun ya Allah

Bral anaking … Do’a apa marengan hidep

Nun Gusti Pangeran abdi sadaya… mugi Gusti ngahapunten kalepatan jisim abdi, pon kitu kalepatan sepuh abdi. Sareng mugi Gusti mikanyaah mikaasih ka aranjeunna sapertos aranjenna mikanyaah ka abdi waktos alit.

Robbana, atina fidunya hasanah wafil akhiroti hasanah, wakina adzabannaar…

Thursday, October 29, 2020

KHUTBAH JUM'AT TEMA MAULID NABI

 3 PERISTIWA PENTING DI BULAN RABI'UL AWAL


الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه

اَللَّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِأَحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

 

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Taqwa yang membuat kita mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Taqwa yang membuat kita mencintai Rasulullah dan meneladaninya. Sebab melalui Rasulullah-lah kita tahu apa yang diperintahkan Allah dan apa yang dilarang-Nya.

Kita berada di bulan Rabiul Awal. Bulan Maulid. Bulan kelahiran Rasulullah Muhammad . Namun lebih dari itu, ada sejumlah peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini. Tiga di antara peristiwa terpenting pada bulan Rabiul Awal ini adalah kelahiran Rasulullah, hijrah ke Madinah dan wafatnya Rasulullah .

Rabiul Awal adalah bulan maulid. Bulan lahirnya Rasulullah menurut jumhur ulama. Tepatnya pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah sebagaimana disebutkan Ibnu Katsir Rahimahullah dalam Sirah Nabawiyah.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: “Nabi dilahirkan pada hari Senin, diangkat menjadi Nabi pada hari Senin, wafat pada hari Senin, keluar hijrah dari Makkah ke Madinah pada hari Senin, tiba di Madinah pada hari Senin dan mengangkat hajar aswad (untuk diletakkan di tempatnya) juga pada hari Senin.” (HR. Ahmad dan Thabrani dalam Al-Kabir)

Keajaiban saat kelahiran Rasulullah yang bersumber dari hadits shahih, kata Syaikh Mahmud Al Mishri adalah ibunda Nabi melihat cahaya keluar darinya dan menyinari istana-istana Romawi di negeri Syam saat Rasulullah dilahirkan.

Rasulullah bersabda: “Aku adalah do’a ayahku Nabi Ibrahim, kabar gembira Nabi Isa dan ibuku melihat cahaya keluar darinya menerangi istana-istana di Syam” (HR. Ahmad dan Hakim)

Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan terkait hadits ini, “Keluarnya cahaya saat lahirnya Rasulullah adalah sebuah indikasi atas apa yang akan datang bersamanya. Yakni cahaya yang dijadikan petunjuk oleh penduduk bumi dan hilangnya syirik dari muka bumi.”

Dan benar. Hanya dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari setelah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diutus menjadi Rasul, cahaya tauhid tersebar ke seluruh jazirah Arab. Dan hari ini, kita mendapati lebih dari 1,7 miliar penduduk dunia adalah muslim.

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Bulan Rabiul Awal juga merupakan bulan hijrahnya Rasulullah ke Madinah. Di saat semua sahabat telah berhijrah ke Madinah, hanya tinggal Rasulullah dan Abu Bakar yang belum berangkat. Beliau menunggu perintah Allah, kapan waktu yang tepat untuk berangkat.

Setelah turun perintah Allah, Rasulullah dan Abu Bakar pun berangkat ke Madinah, setelah malamnya Ali bin Abu Thalib menggantikan beliau di tempat tidur untuk mengecoh kafir Quraisy yang akan membunuhnya.

Rasulullah dan Abu Bakar pergi ke Madinah dengan mengambil rute yang tidak biasanya. Mereka berdua bersembunyi di Gua Tsur terlebih dahulu untuk menghindari pengejaran oleh kaum kafir Quraisy.

Ibnu Katsir rahimahullah menerangkan bahwa Rasulullah tiba di Madinah tepat pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal.

 

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Bulan Rabiul Awal juga merupakan bulan wafatnya Rasulullah . Pof Dr Ali Muhammad Ash Shalabi di dalam bukunya Sirah Nabawiyah menjelaskan bahwa beliau wafat pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 hijriyah dalam usia 63 tahun.

Kaum muslimin sangat sedih di hari itu hingga Anas radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Saat Rasulullah tiba di Madinah, itulah hari yang menyinari segala sesuatu. Saat beliau wafat, itulah hari yang membuat segalanya gelap.”

Menjelang beliau wafat, yang paling beliau pikirkan adalah umatnya. Maka beliau pun mengucapkan “ummati.. ummati…” Beliau sangat mengkhawatirkan umatnya. Umat yang selama ini dibela dan diperjuangkan. Umat yang selama ini senantiasa dibinanya. Umat yang selama ini dikasihinya.

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Kelahiran Rasulullah adalah rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebelum diangkat menjadi Rasul, beliau sudah memikirkan tentang umat manusia. Mengapa mereka tersesat, mengapa mereka saling menindas. Dan mengapa tatanan kehidupan masyarakat demikian jahiliyah.

Dan setelah beliau diangkat menjadi Rasul, sejak saat itu beliau senantiasa berjuang untuk menyelamatkan umatnya dari kejahiliyahan dan kesesatan yang bisa menjebloskan mereka masuk neraka.

Allah menggambarkan kecintaan dan kasih Rasulullah kepada umat dalam firman-Nya:

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

 “Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin” (QS. At Taubah: 128)

Begitu berat terasa oleh beliau penderitaan umat sehingga beliau bersedia menebus dan meringankan penderitaan itu. Misalnya sakaratul maut yang demikian berat. Saat menjelang wafat, putri beliau Fatimah radhiyallahu ‘anha bertanya, “apakah sakaratul maut sakit ya Rasulullah.” Rasulullah justru meminta kepada Allah agar sakitnya sakaratul maut umat ditanggung beliau.

Andaikan beliau tidak menanggung sebagian sakaratul maut umatnya, tentu sakaratul maut yang dirasakan umat ini sangat berat. Berlipat-lipat dari sakitnya sakaratul maut sekarang. Namun, demi meringankan penderitaan umatnya, Rasulullah menanggung itu semua.

Beliau sangat menginginkan keimanan dan keselamatan umat. Maka beliau siang malam berdakwah. Siang malam berdoa. Bahkan, ketika disakiti oleh kaumnya, hal itu tidak menghentikan dakwah beliau.

 

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Rasulullah sangat penyayang kepada orang-orang mukmin. Karenanya beliau menyimpan doa pamungkas sebagai syafaat di akhirat kelak. Ketika orang-orang kepanasan, kehausan dan ketakutan di padang mahsyar, Rasulullah akan memanggil umatnya untuk diberi minum di telaga kautsar beliau. Orang yang telah minum dari telaga itu takkan kehausan lagi selama-lamanya.

Dan di saat semua manusia bingung berharap pertolongan, mereka mendatangi sejumlah Nabi mulai Adam, Musa, hingga Isa, semuanya tak ada yang bisa memberikan syafaat. Akhirnya mereka semua datang kepada Nabi Muhammad dan beliau pun memberikan syafaat kepada umatnya.

 

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Jika demikian besar cinta Rasulullah kepada kita, bagaimana cinta kita kepada beliau? Di bulan Rabiul Awal ini, marilah kita merenung dan bermuhasabah.

Sudahkah kita memperbanyak sholawat kepada beliau? Sebab diantara tanda cinta adalah banyak menyebut nama kekasihnya. Dan sebaik-baik menyebut nama Rasulullah adalah dengan bershalawat kepada beliau. Satu shalawat akan diganjar dengan sepuluh kebaikan, dihapuskan sepuluh dosa dan diangkat sepuluh derajat. Siapa yang paling banyak shalawatnya, dialah yang paling berhak mendapat syafaat Rasulullah di akhirat kelak.

 

أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً

 “Orang yang paling berhak mendapatkan syafa’atku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku” (HR. Tirmidzi)

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu bershalawat dan menjalankan sunnah Rasulullah sebagai bukti cinta kita. Dan kita semua akan mendapatkan cinta dan syafaat dari beliau Rasulullah Muhammad ﷺ, amiin ya Rabbal ‘alamin.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنَا وَاِيَّاكُمْ بِالْاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ فَاسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Demikian... semoga bermanfaat.

Jika ada yang membutuhkan filenya, silahkan ikuti tautan berikut khutbah

Khutbah Jum'at Singkat Bahasa Sunda Tema Maulid Nabi

 TILU KAJADIAN PENTING DI BULAN ROBI'UL AWAL

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه

اَللَّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِأَحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Saba’da manjantkeun puji syukur ka Allah Robbul Ghofur, shalawat sarta salam ka jungjunan agung, te hilap khatib umajak hayu urang sami-sami istiqomah dina ningkatkeun kaimanan sareng kataqwaan urang ka Allah , taqwa anu ngajadikeun urang cinta ka Rasulullah. Sabab ngalangkungan mantena urang apal naon hal anu diparentahkeun ku Allah jeung nu dicegah-Na.

Ayena urang aya dina bulan Robi’ul Awal, bulan Maulid. Bulan dilahirkeunana Rasulullah Muhammad . Nanging langkung ti eta, aya sababaraha peristiwa penting anu terjadi dina bulan ieu. Tilu diantawisna nyaeta dina bulan Robiul Awal ieu dilahirkeunana Rasulullah, hijrahna ka Madinah sarta wafatna Rasulullah .

Robiul Awal ilaharna disebut bulan maulid. lantaran lahirna Rasulullah numutkeun jumhur ulama tepatna dina dinten Senen kaping 12 Robi’ul Awal taun Gajah sakumaha disebutkeun ku Ibnu Katsir Rahimahullah dina Sirah Nabawiyah.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu ngariwayatkeun yen: “Nabi dilahirkeun dina dinten Senen, diangkat janten Nabi dina dinten Senen, wafatna dinten Senen, kaluar hijrah ti Makkah ke Madinah dina dinten Senen, sumping di Madinah dina dinten Senen jeung ngangkat hajar aswad (pikeun disimpen dina tempatna) oge dina dinten Senen.” (HR. Ahmad sareng Thabrani dina Al-Kabir)

Kaajaiban saat kalahiran Rasulullah anu sumberna tina hadits shahih, saur Syaikh Mahmud Al Mishri yen ibunda nabi ninggal cahaya kaluar tur nyaangan istana-istana Romawi di negeri Syam mangsa Rasulullah dilahirkeun.

Rasulullah ngadawuh: “Kami mangrupa do’a bapa kami Nabi Ibrahim, kabar gumbira Nabi Isa jeung indung kami ninggal cahaya kaluar nyaangan istana-istana di Syam” (HR. Ahmad jeung Hakim)

Ibnu Rajab rahimahullah ngadugieun perkara hadits ieu, “Kaluarna cahaya mangsa lahirna Rasulullah mangrupa hiji ciri tina naon nu bakal datang. Yakni cahaya anu ngajadikeun pituduh ku penduduk bumi jeung leungitna syirik ti muka bumi.”

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Bulan Robiul Awal oge mangrupi bulan hijrahna Rosulullah ka Madinah. Saba’da turun perintah Allah, Rosulullah sareng para sahabat angkat hijrah ka Madinah,

Ibnu Katsir rohimahullah ngajelaskeun yen Rosulullah sumping di Madinah tepat dina dinten Senen kaping 12 Robiul Awal.

 

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Bulan Robiul Awal oge mangrupa bulan wafatna Rasulullah . Pof. Dr. Ali Muhammad Ash Shalabi dina bukuna Sirah Nabawiyah ngajelaskeun yen Rasulullah wafat dina dinten Senen ping 12 Robiul Awal taun 11 Hijriyah dina yuswa 63 tahun.

Nalika anjeuna bade pupus, anu paling diemutan ku anjeuna nyaeta ummatna. Maka anu kaluar tina lisan anjeuna nyaeta “ummati.. ummati… ummati..” Mantena melang ka umatna. Umat anu salami ieu dibela jeung diperjuangkeun. Umat anu salami ieu dibina. Umat anu salami ieu dipikanyaah.

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Rasulullah nyaaheun pisan ka jalma-jalma mukmin. Makana mantena nyimpan do’a pamungkas anu mangrupa syafaat engke jaga di akhirat. Nalika jalma-jalma kapanasan, kahausan jeung kasieun di padang mahsyar, Rasulullah bakal manggil umatna pikeun dipaparin ngaleueut di telaga kautsar. Maka jalma-jalma anu tos ngaleueut cai ti telaga eta moal hanaang salalamina. Jeung nalika jalma-jalma singkuriling milari syafaat ka para nabi, maka mung mantena wungkul nu maparin syafaat ka ummatna.

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Mun ninggal kana ageungna rasa cinta Rasulullah ka urang salaku ummatna, ayena sakumaha rasa cinta urang ka anjeuna? Kukituna di bulan Robiul Awal ini, hayu urang seueurkeun tafakur jeung muhasabah.

Tos sabaraha seueur urang ngaoskeun sholawat ka anjeuna? Sabab salah sahiji ciri cinta nyaeta seueur nyebut name kakasihna, Jeung pangalus-alusna nyebut nami Rasulullah ku maos shalawat ka mantena.

Hiji shalawat bakal diganjar ku sapuluh kahadean, dihapus sepuluh dosa jeung diangkat sepuluh derajat. Sing saha jalma anu loba shalawatna, maka anjeuna jadi jalma nu paling seueur kenging syafaat Rasulullah di akhirat jaga. Sakumaha duhannana:

أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً

 “Jalma anu paling berhak kenging syafa’at kami di poe kiamat nyaeta jalama anu paling seueur sholawat ka kami” (HR. Tirmidzi)

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Mudah-mudahan urang sadayana kalebet jalmi-jalmi anu istiqamah nyeueurkeun shalawat sarta ngajalankeun Sunnah Rasulullah ﷺ anu mangrupi hiji bukti cinta urang ka mantena. Jeung urang sadayana kenging cinta tur syafaat jaga di yaumil akhir. amiin ya Rabbal ‘alamin.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنَا وَاِيَّاكُمْ بِالْاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ فَاسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Bagi yang membutuhkan filenya, silahkan ikuti tautan berikut => download

Semoga bermanfaat


Tuesday, June 4, 2019

Khutbah Idul Fitri Bahasa Sunda

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Bersyukur kepada Allah dengan mengucapkan Hamdalah.... pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi kebahagiaan, karena di tahun 2019 ini, tepatnya di hari Idul Fitri 1440 H. saya diberi kesempatan pertama untuk menyampaikan khutbah Idul Fitri di kampung. Karena saya orang sunda, sehingga khutbah yang singkat ini menggunakan bahasa daerah. Tapi walau khutha saya ini masih jauh dari sempurna, namun sebagai sebuah pembelajaran bagi diri saya pribadi. Bagi sahabat yang ingin menjadikan referensi silahkan bisa diunduh pada tautan berikut.
Semoga bermanfaat....
Barakallahu lii walakum.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

VHD FRESH TERBARU VERSI 14.22.7.0 PELAKSANAAN GLADI DAN ANBK UTAMA 2022

 Asesmen Nasional atau biasa disingkat AN adalah evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk pemetaan mutu sistem pendidikan pada tingkat ...